Memulai Kembali
Akhirnya laman ini
dibuka kembali. Sekitar satu semester lalu asal bikin dan asal tulis. Adalah
malam terakhir di pesantren –tak mau menyia-nyiakan saat terakhir menggunakan
fasilitas WiFi pesantren, wkwwkkkk- Ya sedih.. Ya seneng.. setelah siang
harinya munaqosyah (kalimat yang diperhalus dari pembantaian ilmah, katanya..) akhirnya
esok malamnya pindah tempat tidur, walaupun masih sama-sama di Jember. [Dear
Mbak Dun.. ingat dengan malam packing itu
kan?]
Sejak dulu ingin
nge-blog untuk jurnal pribadi. Agar semangat tetap stabil. Karena sering kali
Aku yang lalu sedikit lebih baik dari pada yang sekarang. Bila tidak ditulis, hampir
semua kegiatan, target dan prinsip jadinya
uncontrol. Seperti satu
semester ini, yang lebih banyak ber-hibernasi daripada berkegiatanl yang berfaedah.
Yahh.. begitulah hidup. Makanya selain berikhtiar agar semuanya berjalan dengan
baik jangan lupa tetap meminta limpahan kebaikan dan rahmat kepada yang maha
kuasa. Ora ono doyo pikuatan kejobo
klawan pitulunge Gusti Allah.
Insyaallah kedepan,
Jurnal perjalanan yang paling banyak dituliskan adalah perjalanan bersama
al-Qur’an. Alhamdulillah Allah memilihku menjadikan bagian dari keluaraganya,
setidaknya untuk saat ini dan mudah-mudahan seterusnya hingga di keabadian.
Karena kami tidak tau akhir perjalanan ini akan seperti apa nantinya (T_T). Ya Allah biha.. Ya Allah biha.. Ya Allah bi
chusnil khotimah.
Kenapa tulisan
perjalanan bersama al-Qur’an yang diprioritaskan? Karena untuk meyakinkan dan
menguatkan diri agar rasa cinta kepadanya tidak hambar, senantiasa berusaha
melaksanakan seluruh ajaran, juga karena banyak yang menginginkan untuk dapat
bersamanya dan mendapatkan syafa’atnya kelak, mudah-mudahan dari catatan harian
ini dapat bermanfaat bagi khalayak banyak. Dan karena Aku tipikal orang yang
teledor, diharapkan dengan menulis, aku akan malu bila semua yang aku tulis
tidak Aku laksanakan. Terakhir agar semangat berdakwah dan berjuang itu tidak
pernah padam.
Sebenarnya terdapat
kekhawatiran dan ketakukan, karena barang siapa yang sering berbicara mengenai
suatu hal, maka akan diuji dengan hal tersebut. Misalnya seorang yang sering
membicarakan parenting maka akan
diuji dengan anak-anaknya (lupa baca di buku apa). Sehingga khawatir sekali
tulisan-tulisan ini akan menjadi ujian. Tapi kembali lagi pada the power of
yaqin. Insayaallah, Allah senantiasa membantu. Semoga kedepan semua
kebaikan senantiasa Istiqomah. Amin.